TUAH HUJAN

Aku pandangi langit sore. Tak ada lembayung seperti biasa. Yang tampak hanya air cucuran langit yang tak berhenti sejak pagi. Sekira pukul 8 mulai hujan. Kalau dihitung sejak kemarin, nyaris 48 jam hujan mengguyur. Terdengar kung kong sang kodok yang bersahutan. Mereka bergembira ria sedangkan para manusia ‘mager’. Seharian mereka terpasung di rumah, tak bisa kemana-mana kecuali yang kepepet sudah punya kegiatan. Dan pastinya, perginya dengan setengah menggerutu. Aku menggumam, mau apa Tuhan membanjiri bumi nyaris tanpa henti. Bukannya Tuhan menurunkan hujan penuh keberkahan dan anugerah? Breaking news sore mengabarkan banjir melanda wilayah selatan. Tak berapa lama whatsapp group mulai tang ting tung memunculkan informasi banjir dan air menggenang di beberapa wilayah selatan. Bahkan genangan yang diciptakan air tumpahan dari langit sudah tak normal. Ada yang mencapai 50 cm tingginya. Ada juga yang semeter lebih....