JANGAN BIARKAN AKU CEMBURU

Lorong antarkelas menjadi saksi ketika kupijakkan lagi almamaterku, SMP Hegarmanah di kota C. Dua kelas yang berjejeran, 2C dan 2D, yang saat itu sedang kupandangi, membuatku tersenyum dan terkenang. Betapa setiap hari aku tidak pernah melepaskan pandangan padanya, setiap melewati kelas 2C. Aku ada di kelas 2D. Jalan keluar memang harus melewati kelas 2C. Jendela yang sebatas dadaku, godaan temanku di kelas 2C yang duduk dekat jendela, tidak kupedulikan kala itu. Mataku hanya tertuju pada satu titik. Bangku depan meja guru. Pesona gadis manis yang duduk di situ, yang membuatku ingin selalu menengok kelas 2C. Lekatnya pandanganku itu nyaris tidak hilang sejak aku pindah ke SMP ini, pada awal semester satu, kelas 2. "Hayo, melongok masa lalu, ya?" tiba-tiba suara yang kukenal mengangetkanku. Aku menoleh dan wajah yang tak asing lagi. Bu Karsih, guru BP-ku. Kujabat tangannya, kucium tangannya, kemudian guru bersahaja ini mengelus kepalaku. “Tambah keren wae, cah?” sapaa...