QORIN
Obrolan Vanessa dan Ramse kian hangat menjelang tengah malam. Topik seperti tak pernah habis malam minggu itu. Ramse sebetulnya sudah merasakan ibu jari dan telunjuknya penat. Namun hendak menyudahi obrolan, rasanya sayang. Vanessa, sahabat barunya ini ternyata layak jadi teman mengobrol yang asyik dan menyenangkan. Ramse mengenal Vanessa dari grup penulisan yang diikutinya. Selain mereka aktif ngobrol di WAG, mereka membuat jalur obrolan sendiri. Obrolan santai dengan topik yang tak melulu tentang literasi. Jarak dan kota yang berjauhan bukan hambatan bagi mereka untuk terus berkomunikasi. Mas, aku tinggal sebentar, tiba-tiba Vanessa mengirimkan pesan mendadak kepada Ramse. Dan chatroom mereka pun senyap. Ramse hanya mengernyitkan dahi melihat chatroom yang menyisakan kursor berkedip-kedip. Ramse masih belum tahu kenapa Vanessa berlalu mendada...