Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

QORIN

Gambar
Obrolan Vanessa dan Ramse kian hangat menjelang tengah malam. Topik seperti tak pernah habis malam minggu itu. Ramse sebetulnya sudah merasakan ibu jari dan telunjuknya penat. Namun hendak menyudahi obrolan, rasanya sayang. Vanessa, sahabat barunya ini ternyata layak jadi teman mengobrol yang asyik dan menyenangkan.             Ramse mengenal Vanessa dari grup penulisan yang diikutinya. Selain mereka aktif ngobrol di WAG, mereka membuat jalur obrolan sendiri. Obrolan santai dengan topik yang tak melulu tentang literasi. Jarak dan kota yang berjauhan bukan hambatan bagi mereka untuk terus berkomunikasi.             Mas, aku tinggal sebentar, tiba-tiba Vanessa mengirimkan pesan mendadak kepada Ramse. Dan chatroom mereka pun senyap. Ramse hanya mengernyitkan dahi melihat chatroom yang menyisakan kursor berkedip-kedip. Ramse masih belum tahu kenapa Vanessa berlalu mendada...

CAHAYA KEMULIAAN...

Gambar
Perasaanku siang ini meruah. Membayangkan besok adalah puasa pertama. Artinya, nanti malam adalah tarawih pertama. Hatiku sangat siap menghadapi Bulan Ramadan. Bulan kemuliaan yang sangat kunanti-nantikan sejak beberapa hari lalu. Apalagi Jumat terakhir di bulan sya’ban kemarin, aku mendapatkan pencerahan dari khotib mengenai keutamaan ramadan. Mengulang lagi kemuliaan dan keutamaan ramadan setelah tahun kemarin aku sempat beberapa hari tidak menjalankan puasa karena sakit. Secara kebetulan nanti malam aku tidak shift sore. Sebagai operator di SPBU, aku memang tak kuasa mengatur jadwal bertugas. Sudah ada pembagian tugas yang dibuat oleh personalia SPBU tempat aku bekerja.             Menjelang pulang pukul 4 sore, ada pengumuman dari supervisor. Kami diminta berkumpul sebentar. Ada pengumuman dari manajemen SPBU. Bagi yang sedang bertugas tetap bekerja seperti biasa. Kami lalu berkumpul di musala SPBU, satu-satunya tempat y...

MERETAS

Gambar
#LAYUNG             Sabtu siang, sepulang dari kantor, dan setelah makan siang, Layung mendekam di kamarnya yang sejuk. Sementara di luaran sana, terik matahari bagai ingin melumerkan isi kepala.             Siang itu rumah terasa sepi. Kedua orang tuanya berkunjung ke rumah pakdenya, Pakde Narendra, bersilahturahmi sekaligus hendak mengundang hadir dalam pernikahan Layung bulan depan. Seperti pesan yang dikirimkan mamanya, keduanya baru akan pulang ke rumah nanti malam. Rumah kian terasa lengang dan sepi karena Cempaka adik bungsunya asyik berkhayal di depan laptopnya, di dalam kamarnya. Pantang bagi Layung mengganggu konsentrasi adiknya itu yang sedang berusaha menyelesaikan novelnya. Biasanya, siang sepulang kantor, Layung sering ditemani ngobrol Naira kakak pertamanya. Namun semenjak suaminya dipindahtugaskan ke Vietnam, ia ikut menemani ke sana bersama kedua anaknya. ...